Game FPS militer kontroversial berjudul Six Days in Fallujah resmi ditunda hingga Q4 2022. Sebelumnya game dijadwalkan rilis untuk tahun ini, namun dengan tahun 2021 sudah dekat mencapai akhir, publisher Victura memastikan ketiadaan game tersebut dalam sisa 1 bulan mendatang.
CEO Victura Peter Tamte mengatakan bahwa game tersebut melebihi skala yang mereka rencanakan, alhasil memerlukan orang dan waktu lebih untuk dapat disempurnakan. Studio Highwire Games telah memperluas tim hingga dua kali lipat saat ini, namun waktu ekstra masih tetap menjadi permasalahan yang membuat mereka harus menunda game dalam waktu lama.
Six Days in Fallujah pertama kali diumumkan pada tahun 2009 lalu. Game direncanakan sebagai adaptasi dari kisah para prajurit yang berada dalam konflik perang Irak pada tahun 2004 silam. Game tersebut dibatalkan karena menuai protes karena rentang waktu yang terlalu dekat untuk dibuatkan adaptasi. 12 tahun kemudian, proyek kembali dihidupkan dan tetap menuai kontroversi oleh berbagai pihak, namun kali ini tampaknya game akan diteruskan sampai rilis.
Game ini disebut akan miliki elemen procedural generation dalam arti tiap level dapat berubah-ubah setiap kali dimainkan. Hal ini untuk menciptakan kesan kejutan dan ketidaktahuan akan apa yang dapat terjadi layaknya perang sesungguhnya.
Berikut ialah gameplay terakhir yang developer bagikan saat ini. Game akan dirilis untuk PC, PS4, Xbox One, PS5 dan Xbox Series X.
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author