Tergelitik dengan artikel tentang Games eSports Tidak akan Masuk Olimpiade Di Masa Depan beberapa waktu yang lalu dan interaksi di Facebook pun yang lumayan ramai dengan beragam pro-kontranya. Maka dalam kesempatan ini kita coba mencari tahu bahwa apakah memang video games tidak cocok untuk masuk ke dalam Olimpiade, atau hanya masih belum cocok masuk dikarenakan memang video games masih belum membawa nilai-nilai Olimpiade. Karena secara pribadi video games cocok saja dimasukkan ke Olimpiade.
Saya tahu bahwa dari kamu yang akan berpendapat bahwa video games sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam Olimpiade karena format keduanya yang berbeda (olaharaga fisik dan lewat piranti digital), video games lebih baik memiliki olimpiade sendiri, dan tentunya masih banyak pendapat-pendapat lainnya. Tapi sebelumnya kita coba telaah mengapa sebenarnya video games layak dan pantas masuk ke dalam Olimpiade
Daftar isi
1. Jumlah Penonton Terbanyak dan Terus Berkembang
Popularitas eSports tentunya tidak bisa dianggap remeh sekarang, sejak sekitar 2010 angka perkembangan untuk pasar ini sendiri terus melonjak hingga menyentuh 900% pada 2018 ini dan diperkirakan akan terus meningkat tajam (via statista). Belum lagi perkembangan para penonton dari eSport yang mayoritas adalah anak muda yang memang mengikuti eSports sejak awal ataupun mereka yang beralih dari olahraga tradisional. Hal ini tentunya menjadi alasan yang masuk akal untuk Olimpiade memasukkan eSport mengingat popularitas acara olahraga konvensional yang mulai menurun.
Di seluruh dunia pun saat ini berbagai turnamen video game selalu ramai ditonton baik lewat stream secara online maupun datang langsung dan menontonnya secara live. Tumbuh suburnya komunitas video game tentunya juga menjadi penunjang semakin ramainya orang-orang (yang mayoritas masuk ke dalam generasi muda) untuk menonton turnamen-turnamen eSports tersebut. Yang pastinya dapat membantu mendongkrak popularitas Olimpiade bila mau menjadi platform bagi eSports.
2. Definisi Olahraga di Masa Sekarang
Tidak dapat dipungkiri bahwa eSports merupakan definisi olahraga bagi generasi kini. Dalam konferensi yang dilakukan oleh TED, salah satu instruktur eSports – Jon Pan juga mengatakan bahwa minat generasi sekarang terhadap olahraga mengalami penurunan karena mereka berkembang bersama komputer dan gawai. Turunnya minat untuk melakukan olahraga juga akhirnya membuat mereka mencari pengganti hiburan bertema olahraga namun dengan cara yang bisa mereka dapatkan lewat teknologi yang ada di sekitarnya. eSport tentunya menjadi opsi yang dianggap serupa bagi generasi kini dalam hal mendefinisikan olahraga.
Dan tentunya untuk menarik minat generasi muda sekarang untuk tetap tertarik terhadap Olimpiade adalah dengan memasukkan olahraga yang mereka sukai tersebut ke dalamnya. Berbanding lurus dengan poin sebelumnya yang menunjukkan minat terhadap eSports yang terus meningkat, kelihatannya tidak akan ada yang salah bila eSports dipertandingkan untuk menjadi cabang tambahan di dalam Olimpiade.
3. Membawa Olimpiade ke Era yang Baru
Olimpiade memang telah ada sejak jaman dahulu dan terus hadir sebagai bentuk dari apa yang manusia dapat lakukan dan sportifitas. Olahraga yang dibawa di dalamnya pun terus mengalami perubahan sesuai dengan jamannya. Bila dahulu Olimpiade identik dengan atletik dan olahraga fisik tradisional. Kini beberapa olahraga ekstrim modern seperti Freestyle BMX dan Skateboarding dapat masuk ke dalam Olimpiade karena olahraga tersebut adalah yang paling populer di era 90an-2000an.
Maka sejatinya eSports pun dapat disesuaikan untuk masuk ke dalam Olimpiade dan membawanya ke era yang baru. Mungkin tidak sekarang, namun bila nantinya ada perhatian dari publisher dan developer game-game eSports untuk dapat menyesuaikan diri dengan aturan, nilai, atau syarat-syarat yang diharuskan untuk Olimpiade kelihatannya tidak mustahil bahwa suatu saat nanti akan ada video game yang memang cocok untuk dimasukkan ke dalam olimpiade
4. Memperkenalkan eSports ke Kalangan yang Lebih Luas
Banyak yang mengatakan bahwa daripada bergabung dengan Olimpiade, ada baiknya eSports membuat olimpiade-nya sendiri. Ya, itu masuk akal dan sudah mulai dilakukan di beberapa turnamen besar seperti EVO, Battle.net World Championship, dan ESL sudah mengakomodasi beberapa game di dalam turnamennya. Namun masuk ke dalam Olimpiade tentunya memiliki benefit untuk memperkenalkan eSports ke audience yang lebih awam.
Tentunya akan bagus bila akhirnya generasi yang lebih tua akhirnya dapat memahami bahwa video games bukanlah hanya sekedar hiburan belaka. Bahkan bukan mustahil bila nantinya eSports menjadi sebuah olahraga yang lebih mainstream dan menggantikan olahraga-olahraga tradisional seperti sepak bola, basket, football, dan lainnya dikarenakan aktifitas masyarakat umum pun yang mulai beralih dari TV ke online via gawai.
5. Mengajarkan Pola Hidup yang Sehat Bagi Gamer
Gamer biasanya diidentikan dengan pola hidup yang buruk. Mulai dari pola tidur yang tidak baik, makan asal-asalan, dan berbagai kebiasaan lain dari gaya hidup yang tidak sehat. Namun kenyataannya bagi para atlet eSports semuanya berbeda, karena meskipun olahraga yang mereka lakukan ada di dalam komputer, mereka tetap dilatih selayaknya atlet dimana disiplin dan kesehatan fisik adalah faktor utama yang menunjang performa mereka di dalam video game.
Bahkan Wall Street Journal menuliskan bagaimana ketatnya latihan para atlit eSport. Tiap atlet akan dituntut untuk terus dalam kondisi prima lewat jadwal rutin harian mulai dari olahraga fisik, latihan dalam video game, makan, dan lain sebagainya. Tentunya kemunculan atlit-atlit ini di ranah umum seperti olimpiade bisa menjadi inspirasi bagi para gamer di seluruh dunia untuk dapat hidup lebih sehat.
6. Gamer Dapat Membela Negaranya Masing-masing
Untuk sekarang mayoritas turnamen eSport berfokus pada pertarungan antar tim swasta. Namun ajang Eksibisi Asian Games kemarin tentunya menunjukkan bahwa membela negara akan berbeda dari ketika membela tim. Dan Olimpiade nantinya tentunya akan dapat memfasilitasi para atlet eSports untuk mengharumkan nama negara masing-masing melawan atlet-atlet terbaik dari seluruh dunia.
Para atlit eSports ini juga pastinya mendapat motivasi lebih bila nantinya mendapat kehormatan untuk membela negaranya. Prestige dari kemenangan atlit tersebut juga pastinya berdampak baik bagi negara atlit tersebut berasal. Apalagi bila nantinya negara juga memberikan support untuk para atlit eSports-nya sehingga juga dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terpacu mengikuti jejak yang sama dengan atlit-atlit eSports lainnya.
7. Mendorong Negara Lain untuk Ikut Serta dalam eSports
Banyak yang menyatakan bahwa eSports dalam Olimpiade akan tidak maksimal karena ada negara-negara yang tidak memiliki fokus terhadap eSports. Dan kembali ke poin sebelumnya, bahwa negara-negara yang belum memberi perhatian kepada eSports tersebut membutuhkan alasan bagi mereka untuk fokus memberikan support untuk eSports.
Dan bila memang eSports nantinya resmi menjadi cabang dalam Olimpiade maka tentunya negara-negara yang awalnya tidak menaruh perhatian kepada eSports tadi akan beralih dan memberikan perhatian mereka kepada eSports agar tidak tertinggal dengan negara-negara lainnya yang sebelumnya sudah ikut serta dalam cabang ini.
8. Menyatukan Publisher, Developer, dan Instansi lainnya
Problem nyata yang memang dihadapi bila eSports diperlombakan dalam Olimpiade adalah cakupannya yang terlalu luas, dengan pilihan game yang terlalu banyak dan masih belum memiliki regulasi yang sesuai dengan Olimpiade. Namun, harusnya hal ini bisa diselesaikan bila semua piranti mulai dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), publisher dan developer game, dan instansi lainnya mau berkumpul dan membuat regulasi tentang bagaimana game yang dapat diperlombakan, aturan-aturan apa saja yang harus dibuat di dalam game tersebut, dan hal apa sajakah yang harus dan dilarang dilakukan oleh para atlit eSport dalam gamenya nanti.
Bila kolaborasi tersebut memang bisa terealisasikan tentunya akan keluar satu kesepakatan dimana video games dapat masuk ke dalam Olimpiade. Entah dalam bentuk suatu regulasi baru yang menyesuaikan video game terpilih yang masuk, atau bahkan akan muncul video game baru yang memenuhi semua kriteria dan syarat masuk ke Olimpiade, atau bahkan sebuah turnamen tersendiri yang merupakan anak dari Olimpiade utama yang berfokus pada eSports dengan cabang video game yang lebih bervariasi. Kemungkinan yang bisa didapat pun sangat beragam.
Perlu diingat bahwa alasan-alasan di atas adalah murni pendapat pribadi dengan melihat kemungkinan-kemungkinan yang akan didapat bila eSports dimasukkan ke dalam olimpiade nantinya. Dan saya pun yakin dengan semakin berkembangnya eSports akan ada usaha-usaha dari semua bagian untuk membuatnya lebih profesional, lebih kompetitif, dan tentunya dapat diterima oleh orang yang lebih banyak. Tentunya membuat semacam olimpiade tersendiri untuk eSports adalah langkah yang lebih mudah direalisasikan, namun apakah kira-kira dampaknya bisa sebesar bila eSports bisa masuk ke dalam Olimpiade. Bagaimana menurutmu?